Bersama Berjuang

Sunday, July 3, 2011

Berderau Darah Membaca Puisi Nukilan Dr. Ibrahim Ghaffar Sempena Persidangan Jagat Persilatan Melayu!



Sumpah Pendekar II


Tujuh petala bumi
Tujuh petala langit
Dari gunung ke lembah curam
Dari sungai ke lautan bergelombang
Kembara adalah setia pada sumpah
Kemenyan dan setanggi penyeri kehadiran kita
Warisan berkurun dari Dato' Laksmana
DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG



Kita tentang petualang yang datang
Kita sanggah musuh yang menyerang
Kita usir pengkhianat yang curang, kita benci; ada warga yang menconteng arang...
Kita benteng bumi pertiwi ini yang rela menjadi dalang
Kita ganti setiap inci dengan titisan darah hulubalang.
Demi wasiat Ulul Amri; sejak berabad diwarisi
Amanah mempertahankan keluhuran perlembagaan yang hakiki...
Kedaulatan undang-undang yang murni



Sumpah pendekar...
Pantang undur walau setapak
Pantang maut sebelum ajal
Pantang derhaka pada titah
Pantang keris di pinggang kalau tidak berani mati



Berdentum guruh di langit
Merkah bumi dipijak, "PENDEKAR TAKKAN UNDUR SETAPAK"
Pulangkan pamor pada kerisnya
Pulangkan sireh pada gagangnya
Pulangkan mahkota pada takhtanya,
Pulangkan cokmar pada laksmana
Pulangkan langkah pada gelanggang
Pulangkan sumpah pada pendekar
Pulangkan rohani pada jasmani
Pulangkan Bangsa pada Martabat
Sumpah bukan cuma di bibir
"GENGGAM BARA API BIAR SAMPAI JADI ARANG"



Bumi warisan ini
"TANAH TUMPAH DARAH KITA"
Masih menuntut sekadar gelaran tanpa makna
Kita adalah anak watan
Darah yang mengalir di tubuh kita
Semerah darah Si Jebat yang tumpah di bumi Melaka
Semerah darah Si Jebat yang terlekat di Taming Sari
Semerah darah Si Jebat yang tercalit di kening Si Tuah
Semerah darah Hang Nadim yang terhumban ke lautan Temasik
Dan kita pun masih di sini
Mendepani hari-hari yang semakin mencabar
Keutuhan tekat yang kental
Sumpah keramat seorang pendekar
"TAK MELAYU HILANG DI DUNIA"



Dato' Ibrahim Ghafar
Bukit Kapar, Selangor.



Puisi ini diperdengarkan pengarangnya di Perhimpunan Guru-Guru Silat siang tadi. Pembakar semangat sumpah pendekar yang hadir demi mempertahankan Islam, Bangsa dan Tanah Melayu. Memang meremang segala jiwa yang ada. 



Tika terdengar jeritan sumpah pendekar, gendang "perang" bertalu di pukul petala, maka bermulalah gerak langkah seorang pejuang agama, Bangsa dan tanahair...!!!



AllahuAkbar..!!!


GERAKAN TIMUR:
Bergelojak darah di tubuh GT membaca puisi ini.  Bukan amarah yang meronta-ronta, tetapi semangat yang membara.  

Terima kasih pejuang, kerana bisa meremangkan jantannya Melayu!  

Kun kata Allah... Fayakun kata Muhammad!

2 comments:

  1. Takkan Melayu Hilang Di Dunia, itu sangat pasti. Melayu kaumnya di serata dunia.

    Orang kapir memang takut sangat dengan silat sampaikan ada yang tanya,

    cina: "orang Melayu sekarang ada lagi ituuu silat ha?"

    kawan: "Ada"

    Martabatkan persilatan Melayu!

    ReplyDelete

Kepada yang "Anonymous", sila tinggal nama glamer dibawah komen anda. DAP beromen, Pas tanggung, berani komen, sendiri tanggung...hehehehe.. Terima kasih!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...